Permintaan Maaf Kepsek Angkat Guru Honorer Tanpa Rekomendasi Disdik, Terpaksa Langgar Aturan karena Kebutuhan

Jul 24, 2024 IDOPRESS

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 112 Jakarta Barat,Mutia,menyampaikan permintaan maaf soal pengangkatan guru honorer tanpa rekomendasi Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.

Ia dan kepsek lainnya menyadari bahwa tindakan tersebut memang melanggar aturan.

"Kami mohon maaf telah melakukan pelanggaran,tapi pelanggaran tersebut untuk meminimalisir (dampak ke depan). Kami mohon maaf untuk itu,kami bersedia disalahkan karena memang kami salah," kata Mutia sebagai perwakilan kepsek yang berbicara dalam rapat dengan Komisi E dan Disdik di Gedung DPRD DKI,Jakarta Pusat,Selasa (23/7/2024).

Baca juga: Minta Maaf,Kepsek Jelaskan Alasan Angkat Guru Honorer Tanpa Rekomendasi Disdik

Terpaksa angkat guru honorer

Mutia menyampaikan,dirinya terpaksa mengangkat guru honorer karena ada banyak guru pegawai negeri sipil (PNS) yang pensiun.

Menurutnya,banyaknya jumlah guru PNS yang pensiun tidak diimbangi dengan guru baru.

"Jadi kami mengoptimalkan terlebih dahulu guru yang ada. Dan menunggu dari dinas juga tidak ada jawaban,itu alasan kami mengangkat guru honorer,walaupun saya tahu persis ini melanggar aturan," kata Mutia dilansir dari Antara.

Mutia mengaku bahwa setiap bulan ia sudah mengirimkan surat ke Suku Dinas Pendidikan tembusan ke Dinas Pendidikan untuk meminta guru karena akan ada guru di sekolah yang pensiun. Namun,permintaan dalam surat itu tak terpenuhi.

"Tapi tidak serta merta ada saat itu guru pensiun,saat itu ada penganti," ucap dia.

Untuk mengatasi kekurangan guru di sekolah,Mutia mengambil langkah dengan memanfaatkan guru yang ada untuk mengajar dua mata pelajaran.

Baca juga: Kepsek Minta Guru Honorer yang Ikut Kontrak Kerja Individu Tak Diadu dengan Lulusan Baru

"Pelayanan itu tekad kami,melayani anak supaya masa depannya cemerlang. Itu fokus kami di sekolah,tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata dia.

Di sisi lain,Mutia mendapat tenaga pengajar dari pemerintah,tetapi untuk mata pelajaran yang sudah ada pengajarnya.

Alhasil,muncul keluhan dari para siswa karena hanya terus diberikan tugas tanpa penjelasan mata pelajaran.

"Itu alasan kami mengambil langkah mengangkat guru honorer. Walaupun saya tahu persis,ini melanggar aturan," kata Mutia.

Tak angkat guru honorer karena faktor kedekatan

Mutia menegaskan,ia tidak mengangkat guru honorer berdasarkan faktor kedekatan.

Pengangkatan guru honorer murni karena kurangnya jumlah tenaga pengajar di sekolah.

Baca juga: Kepsek Tegaskan Tak Angkat Guru Honorer karena Faktor Kedekatan

Sumber utama Anda untuk berita mutakhir di bidang teknologi, kecerdasan buatan, energi, dan banyak lagi. Jelajahi masa depan teknologi dengan Arinstar! Tetap terinformasi, tetap terinspirasi!

Pencarian Cepat

Jelajahi konten kami yang dikuratori, tetap mendapat informasi tentang inovasi inovatif, dan perjalanan ke masa depan sains dan teknologi.

© Teknologi aplikasi cerdas

Kebijakan pribadi